Sabtu, 05 Oktober 2019

Tantangan Pendidik di Era IOT (Internet of Things)

Banyak budaya yang tergeser akibat perkembangan jaman IOT (Internet of Things). Salah satu yang membuat miris adalah kebiasaan phubbing.

Suatu ketika saya berkunjung ke rumah saudara di kota besar yang anaknya baru saja wisuda. Berkali kali ibunya memanggil agar anaknya segera keluar dari kamar dan bersalaman dengan saudaranya yang datang dari jauh ini, dan belum tentu bisa tiap tahun berkunjung ini. Sampai setengah jam lebih akhirnya dia keluar. Ketika saya tanya, "Sibuk sosmed atau main game?" "Game apa?" tanya saya lagi. "Free Fire," jawabnya.

Sama anakku yang masih kelas 6 SD juga suka lupa, kalau nge-game atau sosmed-tan, sampai gak peduli sama orang-orang disekitarnya. Aku langsung khawatir phubbing ini akan terus berlangsung samapai dia lulus kuliah seperti anak sepupuku ini.

Jadi ingat diri sendiri yang sudah kepaten obor (tidak kenal) dengan anak-anak sepupu orangtuaku. Baru kusadari pentingnya adat yang dilakukan oleh mertuaku. Setiap ada tamu/saudara datang, ibu mertuaku memanggul semmua anaknya, yang tidur dibangunkan, yang kerja disuruh pulang sebentar, apa lagi kalau cuma di sawah pasti dia suruh pulang. Ternyata inilah pentingnya menghormati kedatangan saudara, apalagi yang dari jauh. Agar tidak kepaten obor.

Hal penting lain adalah bagaimana bersikap ketika kita lagi phubbing, ngobrol lewat WA (WhatsApp), kemudian ada teman di dunia nyata kita ikut ngomong. Mana yang harus kita dahulukan? Bagaimana seharusnya bersikap? hal ini juga harus diajarkan.

Bagaimana sopan santun mengirim pesan WhatsApp formal kepada guru/pembina ekskul menjadi PR guru Bahasa Indonesia sekarang. Mungkin pelajaran membuat surat lamaran dengan menulis di kertas bukan lagi hal yang menarik dipelajari bagi siswa karena banyak pekerjaan yang melamar dan tesnya sudah on line.

Bahasa yang sopan dalam forum resmi sering kali terabaikan oleh anak anak jaman sekarang, mereka bahkan menggunakan kata "aku" bukan "saya" ketika berbicara dengan gurunya di WA, sekolah atau Forum classroom.google.com. Hal ini menjadi masalah yang parah ketika mereka menjadi figur publik, misal menjadi artis, dengan menggunakan kata "aku" saat diwawancarai reporter TV, publik dapat langsung menerka tingkat pendidikan dan sopan santun berbicara dia.

Bagi pelajaran agama, mungkin bisa dipertanyakan "bagaimana hukumnya membobol WiFi Khusus kantor TU madrasah/sekolah"

Pelajaran ekonomi bisa mengajarkan bagaimaba berdagang (jual/beli) di pasar on line. Bagi pelajaran akuntansi "bagaimana menghitung laba dengan cepat menggunakan aplikasi dagang yang bisa di download secara on line?".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar